Blogger Widgets

Sabtu, 14 Juli 2012

Pulau Daii part- 5

pada posting lalu, Raka menemukan selembar surat di bawah kasur dalam kamar hotel nya, setelah dia membalik lembaran surat tersebut, ternyata terdapat foto tiga orang keluarga, seperti di bawah ini


tak perlu ditanya tanya, si wanita yang ada di foto itu bernama Martha Liana, dan lelaki itu adalah Max Andersen, alias, SI PEMILIK HOTEL..!!, 













tanpa pikir panjang, Raka bergegas menuju kantor hotel. pintu masuk kantor tersebut terbuat dari kayu dan dihiasi ukiran bunga mawar, banyak lubang di pintu tersebut, kemungkinan besar bekas gigitan rayap, di antara lubang itu ada yang menembus sampai ke dalam. Raka melihat melalui lubang itu, tampak bapak penjaga hotel sedang memandangi foto keluarga persis seperti yang ada di surat. tanpa sengaja, pintu terbuka sampai sampai menabrak tembok dengan keras. Pak Max mengalihkan pandangan ke Raka sebelum dia mengusap air mata nya, lalu berkata dengan suara khas nya. "Sedang apa kamu di situ nak?" "Maaf pak saya tidak sengaja, saya sedang mengintip bapak tadi, tapi, ini pak, (sambil mengeluarkan surat) ada yang mau saya kembalikan." Pak Max memandang dengan seksama. "Terimakasih nak, surat ini telah lama bapak cari cari, memang nya kamu menemukan di mana?" "Di bawah kasur, kamar 3 pak, oh ya, foto yang di belakang surat itu foto keluarga bapak ya?" "Benar, foto itu di ambil pada tahun 1981, di Swiss, soal surat itu, memang benar adanya, sudah bapak kirim, namun dikembalikan lagi, kata pak pos, rumah itu sudah di hancurkan. entah mengapa, namun bapak sangat kecewa atas peristiwa itu." "Bagaimana bapak bisa sampai ke indonesia ?" "Semua bermula di Swiss, waktu itu, aku sedang bermain dengan anak ku, namun, sebuah surat tak terduga datang, surat penugasan luar negeri ke Bali. seketika anak dan istri ku menampakkan wajah sedih perpisahan terpaksa dilakukan, alu melambaikan tangan, kepada anak dan istri ku yang berdiri di depan pintu. dan seperti yang kau lihat, sekarang aku berdiri di sini, tanpa kabar yang jelas dari anak dan istri ku." "Lalu, bagaimana bapak bisa sampai di pulau ini?" "aku di pecat, dan dipulangkan, tanpa diberi biaya, namun aku kehabisan uang, dan pasporku hilang, aku sudah mencoba untuk meminjam uang dari kantor, namun tidak diperbolehkan, kehidupan sebagai pencuri terpaksa aku jalani. namun, setelah sekian lama akhirnya aku tertangkap polisi, aku dibuang di pulau tak berpenduduk ini, dan tidak pernah diketahui. sumber daya alam yang kaya membuat ku bisa bertahan hidup, dan karena itu lah bapak membuat hotel ini bagi siapapun yang tersesat." "Bemangnya sudah pernah ada orang yang menginap di sini sebelumnya, pak?" "Belum pernah, baru kali ini." "Jadi, bapak memberikan harga murah karena saya adalah tamu pertama?" "Tepat sekali." "Baiklah, pak, saya ingin permisi dulu ada yang mau saya kerjakan." Sebelum Raka mencapai luar ruangan, ada sebuah pintu kecil kira kira seukuran 4x4 cm menempel di pintu besar, dan ada kunci kode di sudutnya, masih bernomor "0000" sangat jarang ada pintu semacam itu. Malam kembali datang, masih juga belum ada tanda tanda dari kelompok 2. Raka, Unis, dan Ino kembali menyalakan kembang api. namun, masih belum berhasil. bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar