Blitar, sebuah kota kecil, yang mungkin belum banyak dikenal masyarakat.
Blitar, sebuah kota yang sangat dikenal sebagai kota kelahiran presiden pertama RI, Soekarno.
Blitar, siapa sangka kota itu adalah kota kelahiran saya juga?.
Semua kenangan indah berkumpul di kota yang sama indahnya itu.
Karena disana lah kampung halaman tercinta saya.
Disana lah tempat berbagi suka cita, maupun duka cita.
Sebuah pesawat membawa ku ke sebuah kota, Surabaya
Di bandara kota itu, telah menunggu sebuah bus yang akan membawa ku ke terminal besar.
dan di terminal itu telah menunggu pula sebuah bus besar, bus itulah yang mengantar ku ke kota tercinta.
sesampainya, kakek dan nenek yang tengah menyambut ku langsung memeluk dengan senang.
selama di kota tercinta, saya menghabiskan waktu bersama adik-adik, bermain, dan berbagi ilmu.
dan bersama sama, kita mengasuh adik termuda.
aktif, semangat yang tinggi, dan mau belajar tentang sesuatu, itulah sifat adik termuda.
bertemu dengan mbak saya adalah sesuatu yang sangat tidak terduga,
raut wajah, serta senyum nya yang masih saya ingat selama ia masih di Jakarta,
membuat saya merasa kembali ke masa lampau.
pada hari itu, nenek, hendak berbelanja, saya ikut serta dalam perjalanan berbelanja tersebut.
beberapa camilan di pilih, nenek melihat kualitas nya, lalu mengambil satu persatu.
camilan itu untuk di berikan kepada tamu-tamu arisan keluarga.
tanpa terasa, hari demi hari berlalu, adik termuda mendadak sakit sebelum kepulangan ku.
saya memandang adik termuda dengan penuh harap sebelum berangkat.
inilah saatnya, om membawa sebuah mobil merah untuk mengantar ku ke sebuah jalan besar, Ngantru
di pinggiran jalan tersebut, di depan sebuah apotek tutup,
kami melakukan sebuah hal, mencegat bus, satu persatu bus yang lewat diperhatikan.
berharap di antara bus yang lewat itu adalah bus yang diharapkan.
akhirnya sebuah bus, bernama HARAPAN JAYA, dengan kaca depan bertuliskan SURABAYA, tiba.
bersamaan dengan seseorang yang ternyata juga tengah mencegat sebuah kendaraan, Travel.
sampai di kota Surabaya, seperti kemarin, saya menaiki sebuah bus dan tiba di bandara.
bayang bayang kakek nenek, adik-adik, terutama adik termuda, masih berada di dalam fikiran ketika tiba.
di ruang tunggu, saya beristirahat sejenak, melihat pesawat pesawat yang dengan perlahan mengangkasa.
akhirnya diantara pesawat-pesawat itu tibalah pesawat yang sama seperti kemarin.
pesawat itu berwarna hijau bertuliskan Garuda Indonesia.
saya berjalan sambil melepas segalanya, menuju pesawat, lalu duduk di kabin nya.
pesawat pun mulai lepas landas tanah terlihat miring, ketika pesawat mulai mengangkasa.
sampailah di jakarta rumah ku, mengetik post ini.
saya masih harus bersiap untuk kembali lagi di kota tercinta itu, pada saat hari raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar